Jumat, 03 Juni 2011

RHIZOBIUM
PENDAHULUAN
Bentuk atau komponen N di atmosfir dapat berbentuk ammonia (NH3), molekul nitrogen (N2), dinitrit oksida (N2O), nitrogen oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), asam nitrit (HNO2), asam nitrat (HNO3), basa amino (R3-N) dan lain-lain dalam bentuk proksisilnitri. Dalam telaah kesuburan tanah proses pengubahan nitrogen dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu mineralisasi senyawa nitrogen komplek, amonifikasi, nitrifikasi, enitrifikasi, dan volatilisasi ammonium.
Sejumlah organisme mampu melakukan fiksasi N dan N-bebas akan berasosiasi dengan tumbuhan. Senyawa N-amonium dan N-nitrat yang dimanfaatkan oleh tumbuhan akan diteruskan ke hewan dan manusia dan kembali memasuki sistem lingkungan melalui sisa-sisa jasad renik. Proses fiksasi memerlukan energi yang besar, dan enzim (nitrogenase) bekerja dan didukung oleh oksigen yang cukup.
Kedua faktor ini sangat penting dalam memindahkan N-bebas dan sedikit simbiosis oleh organisme. Nitrogenase mengandung protein besi-belerang dan besi-molibdenum, dan mereduksi nitrogen dengan koordinasi dan transfer elektron dan proton secara kooperatif, dengan menggunakan MgATP sebagai sumber energi. Karena pentingnya reaksi ini, usaha-usaha untuk mengklarifikasi struktur nitrogenase dan mengembangkan katalis artifisial untuk fiksasi nitrogen telah dilakukan secara kontinyu selama beberapa tahun.
Baru-baru ini, struktur pusat aktif nitrogenase yang disebut dengan kofaktor besi-molibdenum telah ditentukan dengan analisis kristal tunggal dengan sinar-X. Nitrogen organik diubah menjadi mineral N-amonium oleh mikroorganisasi dan beberapa hewan yang dapat memproduksi mineral tersebut seperti : protozoa, nematoda, dan cacing tanah. Serangga tanah, cacing tanah, jamur, bakteri dan aktinbimesetes merupakan biang penting tahap pertama penguraian senyawa N-organik dalam bahan organic dan senyawa N-kompleks lainnya.
Semua mikroorganisme mampu melakukan fiksasi nitrogen, dan berasosiasi dengan N-bebas yang berasal dari tumbuhan. Nitrogen dari proses fiksasi merupakan sesuatu yang penting dan ekonomis yang dilakukan oleh bakteri genus Rhizobium dengan tumbuhan Leguminosa termasuk Trifollum spp, Gylicene max (soybean), Viciafaba (brand bean), Vigna sinensis (cow-pea), Piscera sativam (chick-pea), dan Medicago sativa (lucerna). Bakteri dalam genus Rhizobium merupakan bakteri gram negatif, berbentuk bulat memanjang, yang secara normal mampu memfiksasi nitrogen dari atmosfer.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati efektivitas mikro pada biltil akar tanaman legume khususnya kacang tanah.














METODE
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Petridis, Erlenmeyer, mikroskop, gelas arloji, ayakan, pengaduk dan lain sebagainya.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah : air sebagai pencuci bintik akar dan larutan agar, alkohol dan spritus.
Cara Kerja
1. Dibersihkan bintil akar dari tanah dengan air yang mengalir agar bintil akar terlihat jelas.
2. Sediakan gelas arloji untuk tempat pelumatan bintil akar yang ditambahkan alkohol secukupnya. Alkohol ini bertujuan untuk mencegah adanya kontaminasi dari lingkungan.
3. Lembutkan bintil akar dengan batang pengaduk sampai halus, kemudian masukkan kedalan cawan petri seteted dengan pipit tetes, dimana cawan petri sebelumnya sudah berisi media agar.
4. Cawan petri ada empat dua untuk melihat aktivitas bakteri dan dua untuk jamur dengan media agar yang berbeda,,,warna merah untuk jamur dan hijau untuk bakteri.
5. Lakukan pekerjaan ini di dalam ruang tertutup agar kondisi lingkungan tidak berpengaruh dan selalu didekatkan dengan lampu spritus agar terhindar dari pengaruh kontaminasi.
6. Kemudian bungkus kembali cawan petri dengan kertas dan masukkan kedalam inkubator dan di amati seminggu kemudian.

PEMBAHASAN
Umumnya bakteri ini ditemukan pada nodul akar tanaman leguminosae. Rhizobium berasal dari dua kata yaitu Rhizo yang artinya akar dan bios yang berarti hidup. Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkular, merupakan penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume, bersifat host spesifik satu spesies.
Rhizobium cenderung membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman legume saja. Bakteri Rhizobium adalah organotrof, aerob, tidak berspora, pleomorf, gram negatif dan berbentuk batang. Bakteri rhizobium mudah tumbuh dalam medium pembiakan organik khususnya yang mengandung ragi atau kentang. Pada suhu kamar dan pH 7,0 – 7,2. Morfologi Rhizobium dikenal sebagai bakteroid.
Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae melalui ujung-ujung bulu akar yang tidak berselulose, karena bakteri Rhizobium tidak dapat menghidrolisis selulose. Rhizobium yang tumbuh dalam bintil akar leguminoceae mengambil nitrogen langsung dari udara dengan aktifitas bersama sel tanaman dan bakteri, nitrogen itu disusun menjadi senyawaan nitrogen seperti asam-asam amino dan polipeptida yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan, bakteri dan tanah disekitarnya.
Baik bakteri maupun legum tidak dapat menambat nitrogen secara mandiri, bila Rhizobium tidak ada dan nitrogen tidak terdapat dalam tanah legum tersebut akan mati. Bakteri Rhizobium hidup dengan menginfeksi akar tanaman legum dan berasosiasi dengan tanaman tersebut, dengan menambat nitrogen.


Simbiosis bakteri dan akar tanaman bentuk biltil akar setelah dicabut

Bintil akar setelah dicuci dengan air rhizobium dalam akar

KESIMPULAN
 Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae melalui ujung-ujung bulu akar yang tidak berselulose.
 Rhizobium cenderung membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman legume.
 Proses fiksasi memerlukan energi yang besar, dan enzim (nitrogenase) bekerja dan didukung oleh oksigen yang cukup.

DAFTAR PUSTAKA
http://pocongkesurupan.blogspot.com/2009/12/bakteri-rhizobium-leguminosarum-dan.html. diakses 25 Mei 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar